Pada suatu hari, tiga orang bijaksana berjalan melintasi sebuah desa kecil.
Desa itu tampak miskin. Tampak dari sawah-sawah sekitarnya yang sudah tidak menghasilkan apa-apa lagi. Ya, memang telah terjadi perang di negeri itu - dan sebagai rakyat jelata - merekalah yang kena dampaknya. Macetnya distribusi pupuk, bibit, dan kesulitan-kesulitan lain membuat sawah mereka tidak mampu menghasilkan apa-apa lagi. Cuma beberapa puluh orang yang masih setia tinggal di desa itu.
Sekonyong-konyong beberapa orang mengerubuti tiga orang bijaksana itu. Dengan memijit-mijit tangan dan punggung tiga orang itu, orang-orang desa memelas dan meminta sedekah, roti, beras, atau apalah yang bisa dimakan.
Satu dari tiga orang bijaksana itu lalu bertanya kepada penduduk desa itu, “Apakah kalian tidak punya apa-apa, hingga kalian meminta-minta seperti ini ?”
“Kami tidak memiliki apapun untuk dimakan, hanya batu-batu berserakan itu yang kita miliki.” Jawab salah sat....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Solusi Kesehatan : AMAZONE BERRIES “Kesehatan itu mahal, tetapi jauh lebih mahal kalau tidak sehat!” Demikian slogan yang ...
-
BLACK PLUM Black Plum adalah salah satu kandungan di dalam produk Amazon Berries , yang memiliki nama latin Prunus Domestica ini memi...
-
GUARANA Guarana adalah salah satu kandungan yang ada di dalam produk Amazon Berries , merupakan tanaman belukar merambat di pedalaman...
-
ACAI BERRY Acay Berry adalah salah satu kandungan dalam produk Amazon Berries , memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi diban...
-
ACEROLA Acerola adalah salah satu kandungan dalam produk Amazon Berries , merupakan salah satu jenis buah dengan kandungan vitamin ...
-
XANTHONE Di dalam kulit Buah manggis terkandung xanthone yang merupakan salah satu zat aktif penangkal radikal bebas penyebab penyakit...
-
GRAPE (ANGGUR) Grape atau buah anggur adalah salah satu kandungan dalam produk Amazon Berries , mengandung vitamin A, C, B6 dan Fola...
-
Seorang sahabat lama curhat kepada saya tentang perkawinan. Gara-garanya dia enggak tahan saya tanya terus, “Kapan kamu menyusul kami-kami ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar